Adapun pengertian cash flow atau arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut. Cash flow ini lebih penting dari perhitungan laba rugi dikarenakan , kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari hari, kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo ,kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
Tujuan utama arus kas adalah menyediakan informasi yang berhubungan dengan :
1.
Aktivitas Operasi (operating activities)
2.
Aktivitas Investasi (investing activities)
3.
Aktivitas Pembiayaan (financing activities)
Jenis-jenis cash flow yang
dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
1.
Inital
cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran-pengeluaran
pada awal periode untuk investasi. Contoh biaya pra-investasi adalah pembelian
tanah, gedung, mesin peralatan, dan modal kerja.
2.
Aliran
kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab
itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran
kas keluar (cash out flow).
3. Aliran kas akhir
(Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa
proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu
penjualan peralatan proyek.
15 Hal penting mengenai cash flow
1. Cash
flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk
sebagai akibat dari aktivitas usaha dengan kata lain adalah aliran kas yang
terdiri dari aliran masuk dan aliran kas keluar usaha serta berapa saldonya
setiap periode.
2. Cash
flow adalah segalanya bagi keberlangsungan dan kemajuan usaha. Omset dan profit
sebesar apapun tanpa adanya cash flow yang baik, perusahaan akan menghadapi
banyak masalah.
3. Cash flow disebut positif apabila alur penerimaan lebih besar
dibandingkan dengan alur pengeluaran.
Sebaliknya, apabila alur pegeluaran lebih besar dibandingkan dengan alur
penerimaan, maka alur kas tersebut adalah negatif.
4. Suatu
perusahaan yang tidak profit, tetapi mempunyai cash flow lancar, akan jauh lebih
bertahan dari pada, perusahaan yang dalam hitungan diatas kertas profit tetapi
cash flownya tersendat.
5. Cara
agar usaha anda mempunyai cash flow lancar adalah, anda harus berani memilih
transaksi dengan pembayaran tunai dan menghindari sedapat mungkin pembayaran
secara kredit (utang).
6. Cash
flow yang lancar akan menjadikan perusahaan anda sangat liquid. Ini artinya
anda akan mempunyai banyak uang tunai yang dapat anda gunakan untuk
mengembangkan usaha anda menjadi lebih besar.
7. Jika
anda mampu bernegosiasi dengan pemasok untuk memberikan masa pembayaran yang
cukup panjang, maka uang tunai anda akan melimpah. Mintalah pembayaran ke pemasok lebih fleksibel.
8. Salah satu cara agar cashflow lancar adalah memperkecil hutang dari pihak ketiga.
9. Cara lain agar cash flow lancar adalah menyiapkan dagangan kita dengan
banyak variasi.
10. Hindari
stok/persediaan barang yang terlalu banyak.
11. Menurut
Brian Finch dalam “How to write a business plan” usaha tidak pernah
jatuh karena kehilangan uang; tapi mereka gagal karena kehabisan Kas untuk
membayar tagihan.
12. Usahakan jangan tergantung membeli barang
dari satu pemasok.
13. Pantaulah piutang (orang yang berutang kepada
Anda) yang sudah jatuh tempo dan lakukan penagihan.
14. Jangan
sampai pengeluaran pribadi tercampur dengan pengeluaran usaha.
15. Ada
empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :
a. Menentukan
minimum kas
b. Menyusun
estimasi penerimaan dan pengeluaran
c. Menyusun
perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas
dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
d. Menyusun
kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi keuangan
dan budget kas yang final.
No comments:
Post a Comment